Teknik Pengambilan Sampel (sampling) - SMAK



 

SALAM SMAKPA!! - Sebelum bicara soal sampling terlebih dahulu kita juga harus memahami apa arti dari sampling tersebut. Jadi apa arti dari sampling? oke, sampling merupakan pengambilan sebagian dari anggota populasi yang dipilih atau diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya. jadi bisa kita ibaratkan dengan mengambil beberapa komponen dari suatu populasi yang sebenarnya sudah mewakili dari keseluruhan populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel atau sampling dikelompokkan menjadi dua yaitu Probabilitas sampling dan non probabilitas sampling

1 Probabilitas Sampling
Teknik ini juga dapat disebut dengan Random Sampling. Random sampling sampling probabilitas adalah sesuatu cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.
Kemudian berikun macam-macam teknik sampling dari probabilitas sampling

A. Sampling Acak (Random Sampling)
Pada teknik acak ini, secara teoretis, semua anggota dalam populasi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Untuk mendapat responden yang hendak dijadikan sampel, satu hal penting yang harus diketahui oleh para peneliti adalah bahwa perlunya bagi peneliti untuk mengetahui jumlah responden yang ada dalam populasi. 
Teknik memilih secara acak dapat dilakukan baik dengan manual atau tradisional maupun dengan menggunakan tabel random. 

a. Cara Tradisional 
Cara tradisional ini dapat dilihat dalam kumpulan ibu-ibu ketika arisan. Teknik acak ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut:

1. tentukan jumlah populasi yang dapat ditemui; 
2. daftar semua anggota dalam populasi;
3. masukkan dalam kotak yang telah diberi lubang penarikan; 
4. kocok kotak tersebut dan keluarkan lewat lubang pengeluaran yang telah dibuat; 
5. nomor anggota yang keluar adalah mereka yang ditunjuk sebagai sampel penelitian; 
6. lakukan terus sampai jumlah yang diinginkan dapat dicapai. 

b. Menggunakan Tabel Acak 
Pada cara kedua ini, proses pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan tabel yang dihasilkan oleh komputer dan telah diakui manfaatnya dalam teori penelitian. Tabel tersebut umumnya terdiri dari kolom dan angka lima digit yang telah secara acak dihasilkan oleh komputer. Dengan menggunakan tabel tersebut, angka-angka yang ada digunakan untuk memilih sampel dengan langkah sebagai berikut: 

1. identifikasi jumlah total populasi; 
2. tentukan jumlah sampel yang diinginkan; 
3. daftar semua anggota yang masuk sebagai populasi; 
4. berikan semua anggota dengan nomor kode yang diminta, misalnya: 000-299 untuk populasi yang berjumlah 300 orang, atau 00-99 untuk jumlah populasi 100 orang; 
5. pilih secara acak (misalnya tutup mata) dengan menggunakan penunjuk pada angka yang ada dalam tabel; 
6. pada angka-angka yang terpilih, lihat hanya angka digit yang tepat yang dipilih. Jika populasi 500 maka hanya 3 digit dari akhir saja. Jika populasi mempunyai anggota 90 maka hanya diperlukan dua digit dari akhir saja;
7. jika angka dikaitkan dengan angka terpilih untuk individual dalam populasi menjadi individu dalam sampel. Sebagai contoh, jika populasinya berjumlah 500, maka angka terpilih 375 masuk sebagai individu sampel. Sebaliknya jika populasi hanya 300, maka angka terpilih 375 tidak termasuk sebagai individu sampel; 
8. gerakan penunjuk dalam kolom atau angka lain; 

ulangi langkah nomor 8 sampai jumlah sampel yang diinginkan tercapai. Ketika jumlah sampel yang diinginkan telah tercapai maka langkah selanjutnya adalah membagi dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sesuai dengan bentuk desain penelitian. 

Contoh Memilih Sampel dengan Sampling Acak 
Seorang kepala sekolah ingin melakukan studi terhadap para siswa yang ada di sekolah. Populasi siswa SMK ternyata jumlahnya 600 orang.
Sampel yang diinginkan adalah 10% dari populasi. 
Dia ingin menggunakan teknik acak, untuk mencapai hal itu, dia menggunakan langkah-langkah untuk memilih sampel seperti berikut. Populasi yang jumlahnya 600 orang diidentifikasi. 
Sampel yang diinginkan 10% x 600 = 60 orang. Populasi didaftar dengan diberikan kode dari 000-599. 
Tabel acak yang berisi angka random digunakan untuk memilih data dengan menggerakkan data sepanjang kolom atau baris dari tabel. Misalnya diperoleh sederet angka seperti berikut: 058 710 859 942 634 278 708 899 Oleh karena jumlah populasi 600 orang maka dua angka terpilih menjadi sampel yaitu: 058 dan 278. 
Coba langkah tersebut sampai diperoleh semua jumlah 60 responden.

B. Teknik Stratifikasi 
Dalam penelitian pendidikan maupun penelitian sosial lainnya, sering kali ditemui kondisi populasi yang ada terdiri dari beberapa lapisan atau kelompok individual dengan karakteristik berbeda. Di sekolah, misalnya ada kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga. Mereka juga dapat dibedakan menurut jenis kelamin responden menjadi kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Di masyarakat, populasi dapat berupa kelompok masyarakat, misalnya petani, pedagang, pegawai negeri, pegawai swasta, dan sebagainya. Keadaan populasi yang demikian akan tidak tepat dan tidak terwakili; jika digunakan teknik acak. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih sebagai sampel, sebaliknya kelompok lain tidak terwakili karena tidak muncul dalam proses pemilihan. 

Langkah-langkah dapat dilihat seperti berikut : 
1.Identifikasi jumlah total populasi. Tentukan jumlah sampel yang diinginkan. 
2.Daftar semua anggota yang termasuk sebagai populasi. 
3.Pisahkan anggota populasi sesuai dengan karakteristik lapisan yang dimiliki. 
4.Pilih sampel dengan menggunakan prinsip acak seperti yang telah dilakukan dalam teknik random di atas. 
5.Lakukan langkah pemilihan pada setiap lapisan yang ada. 
6.Sampai jumlah sampel dapat dicapai. 

Contoh menentukan sampel dengan teknik stratifikasi Seorang peneliti ingin melakukan studi dari suatu populasi guru SMK yang jumlahnya 900 orang, sampel yang diinginkan adalah 10% dari populasi. Dalam anggota populasi ada tiga lapisan guru, mereka adalah yang mempunyai golongan dua, golongan tiga, dan golongan empat. Dia ingin memilih sampel dengan menggunakan teknik stratifikasi. 
Terangkan langkah-langkah guna mengambil sampel dengan menggunakan teknik stratifikasi tersebut. 

Jawabannya adalah sebagai berikut. 
Jumlah total populasi adalah 900 orang. Daftar semua anggota yang termasuk sebagai populasi dengan nomor 000-899. Bagi populasi menjadi tiga lapis, dengan setiap lapis terdiri 300 orang. Undilah sampel yang diinginkan 30% x 900 = 270 orang. Setiap lapis mempunyai anggota 90 orang. untuk lapisan pertama gerakan penunjuk (pensil) dalam tabel acak. Dan pilih dari angka tersebut dan ambil yang memiliki nilai lebih kecil dari angka 899 sampai akhirnya diperoleh 90 subjek. 
Lakukan langkah 6 dan 7 untuk Iapis kedua dan ketiga sampai total sampel diperoleh jumlah 270 orang. 

C. Teknik Klaster 
Merupakan teknik memilih sampel lainnya dengan menggunakan prinsip probabilitas. Teknik ini mempunyai sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan kedua teknik yang telah dibahas di atas. Teknik klaster atau Cluster Sampling ini memilih sampel bukan didasarkan pada individual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama. 

Teknik klaster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang wilayahnya mungkin luas. Dengan menggunakan teknik klaster ini, mereka lebih dapat menghemat biaya dan tenaga dalam menemui responden yang menjadi subjek atau objek penelitian. 

D. Teknik Secara Sistematis
Teknik pemilihan ini menggunakan prinsip proporsional. Caranya ialah dengan menentukan pilihan sampel pada setiap 1/k, di mana k adalah suatu angka pembagi yang telah ditentukan misalnya 5,6 atau 10. Syarat yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah adanya daftar atau list semua anggota populasi. Untuk populasi yang didaftar atas dasar urutan abjad pemakaian metode menggunakan teknik sistematis juga dapat diterapkan. Walaupun mungkin saja terjadi bahwa suatu nama seperti nama yang berawalan su, sri dalam bahasa Indonesia akan terjadi pengumpulan nama dalam awalan tersebut. Sisternatis proporsional k dapat memilih dengan baik.



2. Nonprobabilitas Sampling
Teknik sampling cara nonprobabilitas adalah suatu teknik pengambilan sampel secara tidak acak atau nonrandom sampling. 
Nah, berikut teknik sampling yang termasuk dalam kelompok nonprobabilitas sampling ini

A. Sampling Sistematis 
Pengertian dari teknik sampling sistematis ini adalah pengambilan sampel yang didasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sebagai contoh, suatu populasi yang terdiri dari 100 snggota, dari semua anggota populasi itu diberi nomor urut 1 sampai dengan 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor urut 1, 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100. 

B. Sampling Kuota 
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.Contoh Sampling Kuota, akan melakukan penelitian tentang Karies Gigi, jumlah sampel yang ditentukan 500 orang, jika pengumpulan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai. Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel. 

C. Sampling Insidental 
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 

D. Purposive Sampling 
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk Penelitian Kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi. 

E. Sampling Jenuh (Sensus) 
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. 

F. Snowball Sampling 
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi karena dengan dua orang sampel ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sampel sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel Purposive dan Snowball. Contohnya akan meneliti siapa provokasi kerusuhan, maka akan cocok menggunakan Purposive Sampling dan Snowball Sampling. 



Title : Teknik Pengambilan Sampel (sampling) - SMAK
Description :   SALAM SMAKPA!! - Sebelum bicara soal sampling terlebih dahulu kita juga harus memahami apa arti dari sampling tersebut. Jadi apa...

0 Response to "Teknik Pengambilan Sampel (sampling) - SMAK"

Post a Comment

Budayakan Berkomentar Dengan Baik :
[.] Jangan SPAM
[.] Jangan Menanamkan Life Link
[.] Dilarang kata kata kotor
[.] Berkomentar sesuai Judul Postingan
[.] Tidak mengandung unsur P***O dan SARA
[.] Komentar saya moderasikan, jadi jangan heran kalo belum muncul